Senin, 08 Februari 2010

TEORI MOTOR DIESEL
MINGGU III

SIKLUS DAN PROSES PEMBAKARAN MOTOR DIESEL

Tujuan:
• Mengidentifikasi siklus kerja motor Diesel
• Mengidentifikasi perbedaan siklus 4 & 2 tak.
• Mengidentifikasi Diagram P-V
• Menganalisis proses pembakaran motor Diesel
• Memacu keingintahuan mahasiswa terhadap motor Diesel.

Apa Yang Terjadi di dalam Silinder?
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa motor Diesel merupa-kan salah satu jenis dari mesin pembangkit tenaga. Motor Diesel termasuk mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine, artinya proses pembentukan energy panas terjadi di dalam mesin itu sendiri. Sekarang apa yang terjadi di dalam mesin? Mesin berusaha merubah energy kimia menjadi energy mekanik yang dimafaatkan sebagai sumber tenaga.
Energy kimia bahan bakar yang dikenal sebagai hidrocarbon (CH), disenyawakan dengan oksigen agar dapat dilakukan proses pembentukan energy panas melalui proses pembakaran. Pertama-tama mesin berusaha merubah bentuk fisik bahan bakar dari bentuk cair menjadi bentuk gas. Bahan bakar dikabutkan, agar mudah menguap atau menjadi bentuk gas. Kondisi ini baru memungkinkan bahan bakar bersenyawa dengan oksigen dari udara. Konsentrasi ini akan memungkinkan terjadinya proses pembakaran, setelah ketiga syarat pembakaran yaitu bakan bakar, oksigen dan panas saling berhubungan.
Kalor hasil pembakaran tersebut selanjutnya menyebabkan terjadi-nya pemuaian gas di dalam silinder, yang diindikasikan naiknya tekanan. Tekanan tersebut selanjutnya dimanfaatkan untuk menghasilkan energy mekanik berupa putaran pada poros engkol. Dengan demikian mesin akhirnya menghasilkan tenaga seperti yang diharapkan.
Siklus Motor Diesel
Motor Diesel untuk menghasilkan tenaga/daya seperti yang diharap-kan melalui serangkaian proses yang terus berulang-ulang, atau dikenal dengan terjadinya siklus yang berulang-ulang. Siklus pada motor Diesel terdiri dari empat proses, yaitu proses isap, kompresi, usaha dan proses buang. Terdapat dua cara dalam menyelesaikan setiap siklus tersebut, cara pertama diselesaikan dengan empat langkah piston, atau dua putaran poros engkol. Cara pertama disebut dengan motor Diesel empat Tak. Cara kedua siklus diselesaikan dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol, cara ini disebut dengan motor Diesel dua Tak.

Berikut ini rangkaian penyelesaian siklus pada motor Diesel 4 Tak.

Gambar 1. Siklus Motor Diesel 4 Tak

Proses pertama, adalah proses isap. Piston bergerak dari TMA menuju ke TMB, dan proses isap dimulai saat katup isap/masuk mulai ter-buka. Kevacuuman di dalam silinder menyebabkan terjadinya proses isap. Pada motor Diesel yang masuk kedalam silinder hanya udara.
Proses kedua, adalah proses kompresi. Proses ini dimulai saat katup mulai tertutup dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Piston mengkompresikan udara, hingga temperatur dan tekanan udara naik. Temperatur udara naik hingga mencapai titik nyala bahan bakar (solar). Proses kompresi salah tugasnya, adalah menyediakan salah satu syarat untuk terjadinya proses pembakkaran, yaitu panas untuk menyalakan.
Proses ketiga, adalah proses usaha. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan atau dikabutkan ke dalam silinder. Dengan demikian kini di dalam silinder terdapat tiga unsur proses pembakaran, yaitu oksigen (dari udara), CH (dari bahan bakar), dan panas (yang mencapai titik nyala bahan bakar). Berkumpulnya ketiga unsur tersebut menyebabkan terjadinya proses pembakaran di dalam silinder, dan terjadi kenaikan temperatur dan tekanan. Tekanan hasil pemabakaran dikalikan dengan luas piston akan terjadi gaya (force) yang mendorong piston melakukan proses usaha dari TMA menuju TMB.
Proses keempat, adalah proses buang. Seperti yang telah dijelas-kan sebelumnya, agar motor Diesel dapat mengahsilkan tenaga/daya secara terus-menerus, maka akan terjadi proses pengulangan siklus yang terus menerus juga. Untuk bisa mengulang siklus berikutnya, maka segala sesuatu yang ada di dalam silinder yang merupakan sisa dari siklus sebelumnya harus dikeluarkan dari dalam silinder, atau dibuang. Oleh karena itu, piston bergerak dari TMB ke TMA untuk mengeluarkan hasil pembakaran yang telah di pergunakan untuk menghasilkan daya. Materi ini sering disebut dengan gas buang, yang masih mengandung panas/kalor dan tekanan yang cukup tinggi. Untuk itu agar tidak menjadi materi pencemar udara, gas buang dikelola menggunakan exhaust system. Sehingga exhaust system bertugas untuk memproses gas buang layak untuk dibuang keudara luar. Proses pembuangan ini dimulai saat katup buang muali terbuka dan akan berakhir saat katup buang mulai tertutup.
Berikut adalah siklus yang terjadi pada motor Diesel 2 Tak. Siklus motor tetap terdiri dari empat proses yaitu isap, kompresi, usaha, dan buang. Keempat proses tersebut pada motor Diesel 2 Tak diselesaikan dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Untuk mendukung kerja motor Diesel 2 Tak dilengkapi dengan pompa bilas, yang dalam gambar berikut ini digunakan sebuah blower. Pompa bilas atau blower dipergunakan untuk memasukan udara kedalam silinder.

Gambar 2. Siklus Motor Diesel 2 Tak.
Proses isap dan buang berlangsung pada waktu bersamaan, yaitu saat katup membuka saluran buang dan diikuti oleh terbukanya saluran masuk yang dibuka oleh piston yang bergerak ke TMB. Dengan terbukanya katup buang terlebih dahulu, maka gas buang telah mempunyai aliran kearah ke saluran buang. Kondisi ini diikuti oleh udara baru yang masuk kedalam silinder baik karena terbawa aliran gas buang dan karena tekanan dari pompa bilas. Proses pemasukan ini akan berlangsung terus, hingga saluran masuk tertutup oleh piston. Sementara proses pembuangan akan berakhir saat katup buang tertutup. Sehingga proses isap dimulai saat saluran masuk mulai terbuka oleh piston dan berakhir saat ditutup oleh piston. Sedangkan proses pembuangan diawali saat katup buang terbuka, dan diakhiri saat katup buang tertutup. Saat saluran masuk terbuka hingga katup buang tertutup disebut dengan proses pembilasan, yaitu penggantian isi ruang silinder dari gas buang oleh gaas baru. Lihat prosesnya seperti pada gambar 2 sebelah kiri.
Proses Kompresi, dimulai saat saluran masuk & buang tertutup, dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Piston memampatkan udara di dalam silinder, hingga naik tekanan dan temperaturnya. Pada akhir langkah kompresi temperatur udara mencapai titik nyala bahan bakar, sebagai salah satu perrsyaratan terjadinya proses pembakaran. Proses kompresi akan berlangsung hingga piston mencapai TMA. Lihat gambar 2 yang tengah.
Proses usaha, diawali dari TMA hingga katup buang terbuka. Sebelum TMA bahan bakar diinjeksi/dikabutkan kedalam silinder. Dengan demikian di dalam silinder berkumpul tiga unsur terjadinya proses pembakaran, yaitu udara, bahan bakar, dan panas. Oleh karena itu terjadilah proses pembakaran di dalam silinder, yang menghasilkan panas untuk menaikan tekanan di dalam silinder. Tekanan hasil pembakaran inilah yang dikonversikan menjadi gaya yang mendorong piston melakukan langkah usaha. Langkah usaha akan berakhir saat katup buang mulai dibuka, dan di ikuti dengan proses pembuangan dan pemasukan seperti dijelaskan di atas. Lihat gambar 2 yang kanan.

Diagram Katup
Apabila diperhatikan, keempat proses dalam siklus motor Diesel, di atas dibatasi oleh tertutup atau terbukanya saluran masuk atau buang. Kondisi ini selanjutnya disusun dalam sebuah diagram yang dikenal dengan diagram katup atau Valve Timing Diagram. Diagram katup mengambarkan, hasil pengaturan saat pembukaan dan penutupan katup masuk maupun buang, yang membatasi lamanya keempat proses dalam setiap siklus motor Diesel.
Berikut ini (gambar 3) salah satu contoh diagram katup motor Diesel 4 Tak dan 2 Tak. Perhatikan gambar 3 sebelah kiri, adalah diagram katup motor Diesel 4 Tak. Katup isap/masuk terbuka 750 sebelum TMA dan di tutup 450 sesudah TMB. Sehingga lama proses pemasukan udara kedalam silinder selama 3000 derajat engkol atau hampir 2 langkah piston kurang 600. Pada motor Diesel berani membuka katup masuk lebih awal , agar diperoleh ruang pembakaran yang lebih bersih (proses pembilasan). Di samping itu, diperoleh manfaat yang lainnya yaitu jumlah udara yang masuk kedalam silinder akan lebih banyak, atau meningkatkan rendamen volumetrik

Gambar 3. Diagram Katup Motor Diesel 4 Tak dan 2 Tak
Katup masuk ditutup sesudah TMB, yaitu sebesar 450. Saat penutup an ini ditentukan dari, telah berhentinya aliran udara masuk kedalam silinder. Ditutup sebelumnya atau sesudah sudut tersebut, maka akan mengurangi jumlah udara yang ada di dalam silinder. Ditutup sebelum sudut tersebut, berarti menghentikan aliran udara yang masuk ke dalam silinder. Ditutup sesudah sudut tersebut, udara yang sudah di dalam silinder akan mengalir ke luar.
Saat katup masuk ditutup 450 sesudah TMB, dilanjutkan dengan proses kompresi sampai dengan TMA. Beberapa derajat sebelum TMA bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder. Terjadilah proses pembakaran, yang menaikan tekanan dan dihasilkan gaya yang mendorong piston melakukan langkah usaha. Langkah usaha akan berakhir saat katup buang terbuka, yaitu 550 sebelum TMB. Pembukaan katup buang ini ditentukan saat gaya dorong hasil pembakaran sudah tidak dapat menambah kecepatan putar poros engkol. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan untuk proses pembuangan. Sebab semakin baik proses pembuangan, maka siklus selanjutnya akan menghasil-kan tenaga yang lebih baik.
Proses pembuangan, dimulai saat katup buang dibuka 550 sebelum TMB dan diakhiri saat katup buang ditutup yaitu 850 sesudah TMA. Sehingga lama proses pembuangan adalah 550 + 1800 + 850 = 3200, atau hampir 1 putaran poros engkol kurang 400. Bila diperhatikan berarti terjadi overlep pembukaan katup masuk dan buang sebesar 750 + 850 = 1600. Overlap pembukaan katup ini, terjadi proses pembilasan.

Proses Pembakaran
Berikut ini diagram proses injeksi dan pembakaran motor Diesel

Gambar 4. Proses Injeksi & Proses Pembakaran Motor Diesel
Tujuan proses pembakaran adalah menghasilkan energi panas dan menaikkan tekanan yang tinggi di dalam silinder, tekanan tersebut untuk dirubah menjadi energi mekanik pada poros engkol.
Bahan bakar Diesel adalah hidrocarbon. Bila bahan bakar dibakar dengan udara yang cukup, maka akan dihasilkan sebagai berikut:
CxHy + O2 ? H2O + CO2
Namun bila tidak tersedia udara yang cukup, baik karena jumlah atau karena kondisi campuran yang heterogen, maka akan dihasilkan kondisi sebagai berikut:
CxHy + O2 ? H2O + CO2 + CO + HC + dst
CO menjadi gas beracun, HC dan Carbon yang tidak mendapatkan oksigen akan menjadi asap tebal pada gas buang.
Bahan bakar dinjeksikan ke dalam silinder dlm periode waktu (A – D) Sementara proses pembakaran terjadi antara B – E. Periode A – B disebut sebagai periode delay, dimana terjadi persiapan awal penyalaan bahan bakar. Pada periode delay tersebut terjadi proses atomisasi dan penetrasi. Atomisasi merupakan persiapan proses penguapan bahan bakar. Seperti diketahui bahan bakar akan terbakar bila dapat berekasi dengan oksigen (udara). Untuk dapat bereaksi, maka harus dalam bentuk fisik yang sama yaitu dalam bentuk gas. Sementara penetrasi adalah proses penyebaran bahan bakar keseluruh ruangan di dalam silinder, yaitu untuk mencapai campuran yang homogen.
Ignition Delay merupakan proses untuk mempersiapkan reaksi antara bahan bakar dengan udara tersebut. Panjang dan pendeknya DP akan seperti pada gambar berikut. Ignition Delay yang baik adalah yang pendek, hingga tidak perlu terjadi penumpukan jumlah bahan bakar yang di injeksikan ke dalam silinder. Semakin panjang ignition delay maka akan semakin terasa terjadinya detonasi di dalam silinder. Detonasi merupakan fenomena meningkatnya tekanan secara mendadak di dalam silnder. Pada motor Diesel tekanan mendadak akan terjadi saat terjadi pembakaran bahan bakar dalam jumlah yang banyak sekaligus. Hal ini terjadi bila igni-tion delay panjang (lihat gambar 5). Beberapa Faktor yang mempengaruhi ignition delay, Perbandingan kompresi, Temperatur udara yang masuk, Temperatur air pendingin, dan Kecepatan mesin

TEORI MOTOR DIESEL
MINGGU III

SIKLUS DAN PROSES PEMBAKARAN MOTOR DIESEL

Tujuan:
• Mengidentifikasi siklus kerja motor Diesel
• Mengidentifikasi perbedaan siklus 4 & 2 tak.
• Mengidentifikasi Diagram P-V
• Menganalisis proses pembakaran motor Diesel
• Memacu keingintahuan mahasiswa terhadap motor Diesel.

Apa Yang Terjadi di dalam Silinder?
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa motor Diesel merupa-kan salah satu jenis dari mesin pembangkit tenaga. Motor Diesel termasuk mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine, artinya proses pembentukan energy panas terjadi di dalam mesin itu sendiri. Sekarang apa yang terjadi di dalam mesin? Mesin berusaha merubah energy kimia menjadi energy mekanik yang dimafaatkan sebagai sumber tenaga.
Energy kimia bahan bakar yang dikenal sebagai hidrocarbon (CH), disenyawakan dengan oksigen agar dapat dilakukan proses pembentukan energy panas melalui proses pembakaran. Pertama-tama mesin berusaha merubah bentuk fisik bahan bakar dari bentuk cair menjadi bentuk gas. Bahan bakar dikabutkan, agar mudah menguap atau menjadi bentuk gas. Kondisi ini baru memungkinkan bahan bakar bersenyawa dengan oksigen dari udara. Konsentrasi ini akan memungkinkan terjadinya proses pembakaran, setelah ketiga syarat pembakaran yaitu bakan bakar, oksigen dan panas saling berhubungan.
Kalor hasil pembakaran tersebut selanjutnya menyebabkan terjadi-nya pemuaian gas di dalam silinder, yang diindikasikan naiknya tekanan. Tekanan tersebut selanjutnya dimanfaatkan untuk menghasilkan energy mekanik berupa putaran pada poros engkol. Dengan demikian mesin akhirnya menghasilkan tenaga seperti yang diharapkan.
Siklus Motor Diesel
Motor Diesel untuk menghasilkan tenaga/daya seperti yang diharap-kan melalui serangkaian proses yang terus berulang-ulang, atau dikenal dengan terjadinya siklus yang berulang-ulang. Siklus pada motor Diesel terdiri dari empat proses, yaitu proses isap, kompresi, usaha dan proses buang. Terdapat dua cara dalam menyelesaikan setiap siklus tersebut, cara pertama diselesaikan dengan empat langkah piston, atau dua putaran poros engkol. Cara pertama disebut dengan motor Diesel empat Tak. Cara kedua siklus diselesaikan dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol, cara ini disebut dengan motor Diesel dua Tak.

Berikut ini rangkaian penyelesaian siklus pada motor Diesel 4 Tak.

Gambar 1. Siklus Motor Diesel 4 Tak

Proses pertama, adalah proses isap. Piston bergerak dari TMA menuju ke TMB, dan proses isap dimulai saat katup isap/masuk mulai ter-buka. Kevacuuman di dalam silinder menyebabkan terjadinya proses isap. Pada motor Diesel yang masuk kedalam silinder hanya udara.
Proses kedua, adalah proses kompresi. Proses ini dimulai saat katup mulai tertutup dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Piston mengkompresikan udara, hingga temperatur dan tekanan udara naik. Temperatur udara naik hingga mencapai titik nyala bahan bakar (solar). Proses kompresi salah tugasnya, adalah menyediakan salah satu syarat untuk terjadinya proses pembakkaran, yaitu panas untuk menyalakan.
Proses ketiga, adalah proses usaha. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan atau dikabutkan ke dalam silinder. Dengan demikian kini di dalam silinder terdapat tiga unsur proses pembakaran, yaitu oksigen (dari udara), CH (dari bahan bakar), dan panas (yang mencapai titik nyala bahan bakar). Berkumpulnya ketiga unsur tersebut menyebabkan terjadinya proses pembakaran di dalam silinder, dan terjadi kenaikan temperatur dan tekanan. Tekanan hasil pemabakaran dikalikan dengan luas piston akan terjadi gaya (force) yang mendorong piston melakukan proses usaha dari TMA menuju TMB.
Proses keempat, adalah proses buang. Seperti yang telah dijelas-kan sebelumnya, agar motor Diesel dapat mengahsilkan tenaga/daya secara terus-menerus, maka akan terjadi proses pengulangan siklus yang terus menerus juga. Untuk bisa mengulang siklus berikutnya, maka segala sesuatu yang ada di dalam silinder yang merupakan sisa dari siklus sebelumnya harus dikeluarkan dari dalam silinder, atau dibuang. Oleh karena itu, piston bergerak dari TMB ke TMA untuk mengeluarkan hasil pembakaran yang telah di pergunakan untuk menghasilkan daya. Materi ini sering disebut dengan gas buang, yang masih mengandung panas/kalor dan tekanan yang cukup tinggi. Untuk itu agar tidak menjadi materi pencemar udara, gas buang dikelola menggunakan exhaust system. Sehingga exhaust system bertugas untuk memproses gas buang layak untuk dibuang keudara luar. Proses pembuangan ini dimulai saat katup buang muali terbuka dan akan berakhir saat katup buang mulai tertutup.
Berikut adalah siklus yang terjadi pada motor Diesel 2 Tak. Siklus motor tetap terdiri dari empat proses yaitu isap, kompresi, usaha, dan buang. Keempat proses tersebut pada motor Diesel 2 Tak diselesaikan dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Untuk mendukung kerja motor Diesel 2 Tak dilengkapi dengan pompa bilas, yang dalam gambar berikut ini digunakan sebuah blower. Pompa bilas atau blower dipergunakan untuk memasukan udara kedalam silinder.

Gambar 2. Siklus Motor Diesel 2 Tak.
Proses isap dan buang berlangsung pada waktu bersamaan, yaitu saat katup membuka saluran buang dan diikuti oleh terbukanya saluran masuk yang dibuka oleh piston yang bergerak ke TMB. Dengan terbukanya katup buang terlebih dahulu, maka gas buang telah mempunyai aliran kearah ke saluran buang. Kondisi ini diikuti oleh udara baru yang masuk kedalam silinder baik karena terbawa aliran gas buang dan karena tekanan dari pompa bilas. Proses pemasukan ini akan berlangsung terus, hingga saluran masuk tertutup oleh piston. Sementara proses pembuangan akan berakhir saat katup buang tertutup. Sehingga proses isap dimulai saat saluran masuk mulai terbuka oleh piston dan berakhir saat ditutup oleh piston. Sedangkan proses pembuangan diawali saat katup buang terbuka, dan diakhiri saat katup buang tertutup. Saat saluran masuk terbuka hingga katup buang tertutup disebut dengan proses pembilasan, yaitu penggantian isi ruang silinder dari gas buang oleh gaas baru. Lihat prosesnya seperti pada gambar 2 sebelah kiri.
Proses Kompresi, dimulai saat saluran masuk & buang tertutup, dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Piston memampatkan udara di dalam silinder, hingga naik tekanan dan temperaturnya. Pada akhir langkah kompresi temperatur udara mencapai titik nyala bahan bakar, sebagai salah satu perrsyaratan terjadinya proses pembakaran. Proses kompresi akan berlangsung hingga piston mencapai TMA. Lihat gambar 2 yang tengah.
Proses usaha, diawali dari TMA hingga katup buang terbuka. Sebelum TMA bahan bakar diinjeksi/dikabutkan kedalam silinder. Dengan demikian di dalam silinder berkumpul tiga unsur terjadinya proses pembakaran, yaitu udara, bahan bakar, dan panas. Oleh karena itu terjadilah proses pembakaran di dalam silinder, yang menghasilkan panas untuk menaikan tekanan di dalam silinder. Tekanan hasil pembakaran inilah yang dikonversikan menjadi gaya yang mendorong piston melakukan langkah usaha. Langkah usaha akan berakhir saat katup buang mulai dibuka, dan di ikuti dengan proses pembuangan dan pemasukan seperti dijelaskan di atas. Lihat gambar 2 yang kanan.

Diagram Katup
Apabila diperhatikan, keempat proses dalam siklus motor Diesel, di atas dibatasi oleh tertutup atau terbukanya saluran masuk atau buang. Kondisi ini selanjutnya disusun dalam sebuah diagram yang dikenal dengan diagram katup atau Valve Timing Diagram. Diagram katup mengambarkan, hasil pengaturan saat pembukaan dan penutupan katup masuk maupun buang, yang membatasi lamanya keempat proses dalam setiap siklus motor Diesel.
Berikut ini (gambar 3) salah satu contoh diagram katup motor Diesel 4 Tak dan 2 Tak. Perhatikan gambar 3 sebelah kiri, adalah diagram katup motor Diesel 4 Tak. Katup isap/masuk terbuka 750 sebelum TMA dan di tutup 450 sesudah TMB. Sehingga lama proses pemasukan udara kedalam silinder selama 3000 derajat engkol atau hampir 2 langkah piston kurang 600. Pada motor Diesel berani membuka katup masuk lebih awal , agar diperoleh ruang pembakaran yang lebih bersih (proses pembilasan). Di samping itu, diperoleh manfaat yang lainnya yaitu jumlah udara yang masuk kedalam silinder akan lebih banyak, atau meningkatkan rendamen volumetrik

Gambar 3. Diagram Katup Motor Diesel 4 Tak dan 2 Tak
Katup masuk ditutup sesudah TMB, yaitu sebesar 450. Saat penutup an ini ditentukan dari, telah berhentinya aliran udara masuk kedalam silinder. Ditutup sebelumnya atau sesudah sudut tersebut, maka akan mengurangi jumlah udara yang ada di dalam silinder. Ditutup sebelum sudut tersebut, berarti menghentikan aliran udara yang masuk ke dalam silinder. Ditutup sesudah sudut tersebut, udara yang sudah di dalam silinder akan mengalir ke luar.
Saat katup masuk ditutup 450 sesudah TMB, dilanjutkan dengan proses kompresi sampai dengan TMA. Beberapa derajat sebelum TMA bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder. Terjadilah proses pembakaran, yang menaikan tekanan dan dihasilkan gaya yang mendorong piston melakukan langkah usaha. Langkah usaha akan berakhir saat katup buang terbuka, yaitu 550 sebelum TMB. Pembukaan katup buang ini ditentukan saat gaya dorong hasil pembakaran sudah tidak dapat menambah kecepatan putar poros engkol. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan untuk proses pembuangan. Sebab semakin baik proses pembuangan, maka siklus selanjutnya akan menghasil-kan tenaga yang lebih baik.
Proses pembuangan, dimulai saat katup buang dibuka 550 sebelum TMB dan diakhiri saat katup buang ditutup yaitu 850 sesudah TMA. Sehingga lama proses pembuangan adalah 550 + 1800 + 850 = 3200, atau hampir 1 putaran poros engkol kurang 400. Bila diperhatikan berarti terjadi overlep pembukaan katup masuk dan buang sebesar 750 + 850 = 1600. Overlap pembukaan katup ini, terjadi proses pembilasan.

Proses Pembakaran
Berikut ini diagram proses injeksi dan pembakaran motor Diesel

Gambar 4. Proses Injeksi & Proses Pembakaran Motor Diesel
Tujuan proses pembakaran adalah menghasilkan energi panas dan menaikkan tekanan yang tinggi di dalam silinder, tekanan tersebut untuk dirubah menjadi energi mekanik pada poros engkol.
Bahan bakar Diesel adalah hidrocarbon. Bila bahan bakar dibakar dengan udara yang cukup, maka akan dihasilkan sebagai berikut:
CxHy + O2 ? H2O + CO2
Namun bila tidak tersedia udara yang cukup, baik karena jumlah atau karena kondisi campuran yang heterogen, maka akan dihasilkan kondisi sebagai berikut:
CxHy + O2 ? H2O + CO2 + CO + HC + dst
CO menjadi gas beracun, HC dan Carbon yang tidak mendapatkan oksigen akan menjadi asap tebal pada gas buang.
Bahan bakar dinjeksikan ke dalam silinder dlm periode waktu (A – D) Sementara proses pembakaran terjadi antara B – E. Periode A – B disebut sebagai periode delay, dimana terjadi persiapan awal penyalaan bahan bakar. Pada periode delay tersebut terjadi proses atomisasi dan penetrasi. Atomisasi merupakan persiapan proses penguapan bahan bakar. Seperti diketahui bahan bakar akan terbakar bila dapat berekasi dengan oksigen (udara). Untuk dapat bereaksi, maka harus dalam bentuk fisik yang sama yaitu dalam bentuk gas. Sementara penetrasi adalah proses penyebaran bahan bakar keseluruh ruangan di dalam silinder, yaitu untuk mencapai campuran yang homogen.
Ignition Delay merupakan proses untuk mempersiapkan reaksi antara bahan bakar dengan udara tersebut. Panjang dan pendeknya DP akan seperti pada gambar berikut. Ignition Delay yang baik adalah yang pendek, hingga tidak perlu terjadi penumpukan jumlah bahan bakar yang di injeksikan ke dalam silinder. Semakin panjang ignition delay maka akan semakin terasa terjadinya detonasi di dalam silinder. Detonasi merupakan fenomena meningkatnya tekanan secara mendadak di dalam silnder. Pada motor Diesel tekanan mendadak akan terjadi saat terjadi pembakaran bahan bakar dalam jumlah yang banyak sekaligus. Hal ini terjadi bila igni-tion delay panjang (lihat gambar 5). Beberapa Faktor yang mempengaruhi ignition delay, Perbandingan kompresi, Temperatur udara yang masuk, Temperatur air pendingin, dan Kecepatan mesin

A. Prinsip Motor Diesel Dan Motor Bensin.


1. Motor Diesel.

Udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang tinggi. Bahan bakar ( fuel ) diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar. Sehingga terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran dengan udara.


image


2. Motor Bensin.

Udara dan bahan bakar yang tercampur didalam carburator, terhisap ke dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur tertentu. Pada akhir langkah kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran.


Prinsip kerja motor bensin


Perbedaan Diesel engine & Gasoline Engine


Perbedaan diesel dan bensin


B. Motor 4 Langkah dan Motor 2 Langkah.


1. Prinsip Kerja Motor Diesel 4 Langkah.


diesel_principle

Gambar Prinsip kerja motor diesel 4 langkah.


a. Langkah hisap ( intake stroke ).

Piston bergerak dari Titik Mati Atas ( TMA ) ke Titik Mati Bawah ( TMB ). Intake valve terbuka dan exhaust valve tertutup, udara murni masuk ke dalam silinder melalui intake valve.


b. Langkah kompresi ( Compression stroke ).

Udara yang berada di dalam silinder dimampatkan oleh piston yang bergerak dari Titik Mati Bawah ( TMB ) ke Titik Mati Atas ( TMA ), dimana kedua valve intake dan exhaust tertutup. Selama langkah ini tekanan naik 30 - 40 kg/cm2 dan temperatur udara naik 400 - 500 derajat celcius.


c. Langkah Kerja ( power stroke ).

Pada langkah ini, intake valve dan exhaust valve masih dalam keadaan tertutup, partikel - partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh nozzle akan bercampur dengan udara yang mempunyai tekaan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran yang menghasilkan tekanan dan suhu tinggi. Akibat dari pembakaran tersebut, tekanan nak 80 ~ 110 kg/cm2 dan temperatur menjadi 600 ~ 900 derajat celcius.


d. Langkah buang ( exhaust stroke ).

Exhaust valve terbuka sesaat sebelum piston mencapai titik mati bawah sehingga gas pembakaran mulai keluar. Piston bergerak dari TMB --- > TMA mendorong gas buang keluar seluruhnya.


Kesimpulan : Empat kali langkah piston atau dua kali putaran crank shaft, menghasilkan satu kali pembakaran.


2. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah.


gasoline_e1

Gambar Prinsip kerja motor bensin 4 langkah.


a. Langkah hisap ( intake stroke ).

Piston bergerak dari Titik Mati Atas ( TMA ) ke Titik Mati Bawah ( TMB ). Intake valve terbuka dan exhaust valve tertutup, udara bersih yang tercampur di karburator, terhisap masuk ke dalam ruang silinder.


b. Langkah kompresi ( Compression stroke ).

Campuran udaradan bahan bakar dimampatkan oleh piston yang bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas sehingga tekanan dan temperatur campuran tersebut naik.


c. Langkah Kerja ( power stroke ).

Beberapa derajat sebelum mencapai titik mati atas, campuran udara dan bahan bakar tersebut diberi percikan api oleh busi, sehingga terjadi pembakaran.

Akibatnya, tekanan naik menjadi 30 - 40 kg/cm2 dan temperatur pembakaran menjadi 1500 derajat celcius. Tekanan tersebut bekerja pada luasan piston dan menekan piston menuju ke titik mati bawah.


d. Langkah buang ( exhaust stroke ).

Exhaust valve terbuka sesaat sebelum piston mencapai titik mati bawah sehingga gas pembakaran mulai keluar. Piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas mendorong gas buang keluar seluruhnya.


3. Langkah Kerja Motor 2 Langkah.


Pada dasarnya prinsip kerja motor bensin dan diesel adalah sama, proses intake, compresi, power, exhaust dilakukan secara lengkap dalam 2 langkah ( upward dan downward ) piston.


Prinsip kerja motor 2 tak

Gambar Prinsip kerja motor 2 langkah.


a. Langkah psiton ke atas ( Upward stroke ).

Piston bergerak ke atas dari TMB menuju TMA, campuran udara dan bahan bakar masih mengalir ke dalam silinder melalui saluran

( scavenging passage ). Sebaliknya gas hasil pembakaran secara terus menerus dikeluarkan sampi lubang exhaust tertutup. Saat lubang exhaust ditutup oelh gerakan piston yang menuju TMA, campuran udara dan bahan bakar ditekan, sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Pada saat itu, lubang intake terbuka pada akhir langkah kompresi sehingga udara segar terhisap masuk ke dalam crank case.


b. Langkah Piston ke bawah ( Downward stroke ).

Campuran udara dan bahan bakar yang termampatkan diberi percikan bunga api dari busi yang menyebakan terjadinya pembakaran sehingga tekanan dan temperatur diruang bakar naik. Dan piston terdorong kearah titik mati bawah. Pada akhir langkah piston, lubang exhaust terbuka dan gas hasil pembakaran mulai keluar, yang diikuti oleh pembakaran scavenging passage, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang berada di crank case masuk ke dalam silinder.


Kesimpulan : dua kali langkah piston atau satu kali putaran crank shaft menghasilkan satu kali tenaga.


4. Keuntungan dan Kerugian Engine 2 Langkah dan 4 Langkah.


Dibandingkan dengan engine 4 langkah, engine 2 langkah mempunyai keuntungan sebagai berikut:


a. Ukuran dan berat lebih kecil, dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar.


b. Harga lebih rendah karena tidak menggunakan valve dan struktur yang lebih sederhana.


c. Putaran lebih halus karena ukuran flywheel lebih kecil.


Kerugian engine 2 langkah adalah :


a. Karena tidak menggunakan valve, maka gas pembakaran tidak terbuang seluruhnya dan menyebabkan pembakarna tidak sempurna.


b. Karena sebagian campuran bahan bakar dan udara, ikut keluar ( saat proses exhaust ) bersama dengan gas buang, maka penggunaan fuel tidak ekonomis.


c. Karena waktu yang siperlukan untuk langkah intake singkat, maka jumlah campuran yang masuk sedikit. Sehingga tidak mungkin dapat menaikkan tekanan kompresi dan efisiensi engine ( ratio fuel comsumption per-output ) lebih rendah dibandingkan dengen engine 4 langkah.


d. Crank case harus rapat tidak boleh ada kebocoran udara

motor bensin

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat dominan dalam menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor ,akan memberikan daya yang optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula kerja pada sistem bahan bakar ,kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada efisiensi dan daya kerja motor .Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan optimal yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen bekerja dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki .
Secara garis besar kendala yang sering terjadi pada sistem bahan bakar adalah :
1. Bahan bakar
2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
3. Mekanisme mesin untuk menarik bahan bakar ke silinder

C. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai komponen dan system yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar dengan karburator type arus turun. Dalam makalah ini akan dibahas prinsip kerja dan kerusakanyangseringterjadi pada komponen sistem bahan bakar.

D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah komponen dan system apa saja yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar dengan karburator type arus turun serta bagaimana prinsip kerja dan kerusakan apa yang sering terjadi pada komponen system bahan bakar
E. TUJUAN
Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu:
1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar
2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin

F. MANFAAT
Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik :
1. Memperpanjang umur mesin
2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
3. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik

BAB II PEMBAHASAN

Suatu mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya :Sistem bahan bakar sistem pendingin ,sistem pelumasan ,sistem pengapian dan kelistrikan.
Kerja sama dari seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai dengan yang dikehendaki ,bahkan beberapa modifikasi yang dilakukan pada salah satu sistem saja dapat merubah kinerja suatu mesin ,entah itu meningkat atau menurun.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem dimana setiap sub – sistem terbagi atas banyak komponen yang bekerja mendukung sistem agar berfungsi dengan baik.
Salah satu cara untuk menjaga komponen – komponen dalam suatu sistem tetap berfungsi dengan baik yaitu dengan memberikan perawatan yang intensif dan melakukan perbaikan secara berkala jika diperlukan. Begitu pula yang terjadi pada sistem bahan bakar sistem ini akan bekerja dengan baik jika kita memberikan perawatan yang intensif.
Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha penbangkitan daya motor, maka perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan
Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem bahan bakar dan cara perawatan yang sebaiknya dilakukan.

A. SKEMA SISTEM BAHAN BAKAR

Sistem bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki bahan bakar sampai pada charcoal canister .Bahan bakar dalam tangki akan disalurkan ke karburator oleh pompa bensin ,melalui selang dan saringan bensin.
Karburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan berupa campuran udara dan bahan bakar yang dikabutkan ,dan masuk melalui manifold ke ruang silinder.

B. KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR DAN CARA PERAWATAN /PERBAIKAN

1. Tangki bahan bakar
Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari plat baja tipis ,biasanya diletakkan dibagian bawah / belakang kendaraan. Tangki bagian dalam dilapisi bahan pelapis anti karat,dan dilengkapi sparator untuk mencegah goncangan saat mobil berjalan dijalan kasar atau saat direm tiba – tiba.Bahan bakar dihisap melalui fuel inlet tube yang ditempatkan 2 – 3 cm dibagian terendah tangki.

Kendala yang sering terjadi pada tangki :
- Bila tangki bensin tidak diisi dengan penuh ,uap didalam tangki akan mengembun pada dinding – dinding tangki .Dan karena air lebih berat daripada bensin maka air trersebut langsung turun kebagian bawah tangki.Bila air yang timbul banyak maka akan menyebabkan kesukaran pada mesin., bila pengembunan pada tangki sedikit maka akan timbul karat.
Oleh karena itu usahakan bensin dalam tangki selalu terjaga volumenya ,dan jika perlu secara berkala bersihkanlah tangki dari korosi dan endapan.

2. Saringan bahan bakar dan pompa
Bensin terkadang membawa kotoran dan air yang bisa menghambat saluran – saluran yang ada pada karburator ,maka untuk menyaringnya dipasang sebuah saringan bahan bakar /bensin.

a. Saringan bensin
Saringan bensin diletakkan diantara tangki bensin dan pompa bensin yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan air.

Kendala yang sering terjadi pada saringan bahan bakar,yaitu :
- Jika saringan bensin tersumbat maka aliran bensin akan terhambat ,dan jumlah bensin yang masuk ke karburator akan berkurang ,itu menyebabkan tenaga mesin turun, efeknya akan sangat terasa bila kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi atau pada beban berat .
Oleh karena itu membersihkan saringan bahan bakar secara berkala merupakan langkah yang sesuai untuk menjaga aliran bensin tetap konstan, pada jenis tertentu ada saringan bensin yang elemennya dapat diganti, seperti pada saringan bensin model katrid

b. Pompa bensin
Karena letak tangki bahan bakar yang lebih rendah dari karburator maka bahan bakar tidak dapat mengalir dengan sendirinya ,danoleh karena itu dibutuhkan sebuah pompa bahan bakar.Ada dua type pompa yaitu mekanik dan elektrik.

- Penghisapan : Langkah isap bekerja ketika diaphrgma turun kebawah dan membuka katup masuk sedangkan katup buang tertutup dan menyebabkan vakum disaluran masuk, bensin terhisap .
- Penyaluran : langkah penyaluran bekerja ketika diaphragma terangkat keatas dan menekan katup buang sehingga terbuka ,sedangkan katup masuk tertutup akhirnya bensin keluar melalui saluran buang.
- Pump idling : Jika bahan bakar yang tersedia pada karburator sudah cukup maka diaphragma tidak tertekan keatas oleh pegas ,itu berarti kondisi diaphragma diam tidak melakukan pemompaan.
Kendala yang sering terjadi :
Saluran – saluran pada pompa kadang tersumbat oleh kotoran – kotoran yang tidak tersaring ,ini menyebabkan bensin sulit terangkat menuju karburator menjadikan mesin susah hidup.
Perawatan yang bisa dilakukan pada pompa bensin ,hanyalah sering – sering membersihkan .Kalau mesin sukar untuk hidup kemungkinan pompa bahan bakar tersumbat.

3. Karburator
Fungsi dari karburator adalah memberikan campuran udara dan bensin yang sesuai untuk dapat diubah menjadi energi yang dapat menggerakan mekanisme mesin.
Prinsip karburator yaitu menggunakan asas debit aliran fluida ,dimana aliran udara akan bertambah cepat bila melalui saluran udara yang menyempit sedangkan tekanannya menurun

Sedangkan konstruksi karburator yang sebenarnya dapat dibagi menjadi beberapa sub sistem, yaitu :
Sistem pokok : Sistem pelampung
Sistem stasioner dan kecepatan lambat
Primary high speed sistem
Secondary high speed sistem
Power sistem
Sistem cuk
Sistem tambahan : Fast idle mekanisme
Unloader mekanisme
Choke opener
Sistem dash pot
Thermostatik valve
A.A.P
Throttle positioner
Heat control valve
P.C.V
Perawatan untuk karburator yaitu membersihkan saluran – saluran dan komponen pada karburator ,tapi karena kerburator dibuat sangat teliti sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang jika tidak perlu.

o SISTEM PELAMPUNG
Fungsi dari sistem pelampung yaitu menjaga agar perbedaan tinggi antara permukaan bensin dan bibir nosel tetap ,sistem pelampung diperlukan karena kevacuman pada venturi akan terus menyedot bensin dari nosel utama.
Sistem pelampung bekerja ketika permukaan bensin menurun dan membuat pelampung ikut turun ,sehingga membuat needle valve membuka saluran bensin ,dan mengalirkan bahan bakar sehingga memenuhi kembakli ruang pelampung dan mengangkat pelampung yang sekaligus menganglat needle valve dan menutup saluran bensin. Siklus ini terus berulang sesuai dengan kebutuhan bensin didalam ruang pelampung.

Kendala yang sering terjadi :
- Penyumbatan air vent tube oleh kotoran ,menyebabkan perbedaan tekanan antara air horn dan ruang pelampungsehinggga campuran yang masuk ke ruang bakar menjadi kaya ,ini menyebabkan daya mesin turun karena kekurangan udara.
- Pembentukan kotoran diujung needle valve akan mengakibatkan saluran bensin tidak mau tertutup ,sehingga permukaan bensin melebihi batas yang sudah ditentukan

o SISTEM STATIONER DAN KECEPATAN LAMBAT
Bila mesin berputar lambat dan throttle valve terbuka sedikit maka jumlah udara yang masuk ke karburator sangat sedikit, jadi vakum yang terjadi pada venturi kecil ,dan bahan bakar tidak disalurkan oleh nosel utama .Oleh sebab itu primary low speed circuit dipergunakan untuk menyalurkan bahan bakar dibawah throttle valve saat mesin berputar
a. Bila mesin berputar idling
Bila throttle valve ditutup maka vakum yang terjadi pada bagian bawah throttle valve besar .hal ini menyebabka bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleder keluar dari idle port ke intake manifold dan masuk kedalam silinder , campuran udara dan bensin yang diperlukan agar mesin berputar idling yaitu 11 : 1

Skema aliran bensin dan udara saat stasioner

b. Bila throttle valve terbuka sedikit
Bila throttle valve terbuka sedikit dari keadaan idle ,maka jumlah udara yang mengalir bertambah .Hal ini menyebabkan vakum dibawah throttle valve menjadi berkurang ,sehingga bahan bakar menjadi kurus .Untuk mencegah hal itu maka saat throttle valve terbuka sedikit ,slow port mengeluarkan bahan bakar.

Skema aliran bahan bakar dan udara saat throttle valve terbuka sedikit

Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Sekrup penyetel campuran idle
Berfungsi untuk membuat campuran udara dan bensin agar mesin berputar idle ,dengan cara memutar skrup
2. Slow jet
Berfungsi untuk mengkontrol jumlah bensin yang disuplai untuk primary low speed.
3. Air bleder
Berfungsi untuk membantu atomisasi bensin agar mudah tercampur dengan udara

4. Economiser jet
Berfungsi untuk menambah kecepatan aliran bensin
5. Katup solenoid
Berfungsi untuk mencegah terjadinya dieseling pada motor bensin
Dieseling adalah berputarnya mesin seteleh kunci kontak posisi “OFF” yang bisa disebabkan karena over heating pada mesin. Solenoid akan menutup aliran bahan bakar ketika kunci kontak off.
Kendala yang sering terjadi :
- kendaraan sering kali tidak mau berputar stationer, oleh karena itu sesuaikan dahulu skrup penyetel campuran idle, atau bisa jadi katup solenoid bermasalah
- bila skrup penyetel campuran idle dikeraskan terlalu keras ,ujung jarum sekrup akan rusak sehingga akan sulit untuk menentukan campuran yang bagus
- penyumbatan didalam slow jet akan menyebabkan putaran mesin kasar
- penyumbatan didalam air bleder membuat udara tidak mampu untuk mencampur bensin yang akan disalurkan oleh idle dan slow port, ini menyebabkan campuran bensin menjadi kaya.

o PRIMARY HIGH SPEED SISTEM
Merupakan suatu sistem yang berfungsi mensuplay bensin pada saat kendaraan berjalan sedang atau pada kecepatan tinggi.
Sistem ini menyediakan campuran udara dan bensin yang ekonomis yaitu :
16 – 18 : 1
cara kerja sistem ini yaitu pada saat throttle valve dibuka maka kecepatan aliran udara di nosel utama bertambah dan bahan bakar didalam ruang pelampung mengalir setelah sebelumnya dicampur dengan udara oleh air bleder.

Skema aliran bahan bakar

Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. main jet
untuk mengkontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high speed system
2. air bleder
berfungsi untuk mengatomisasi bensin agar mudah untuk bercampur dengan udara ,apabila tekanan udara di nosel utama turun ,udara akan masuk ke air bleder .
kendala yang sering terjadi :
penyumbatan pada main jet akan menyebabkan putaran mesin tidak rata dan ini akan berpengaruh pada low speed sistem

o SECONDARY HIGH SPEED SISTEM
Merupakan suatu sistem yang fungsinya disusun samaseperti primary high speed sistem, tetapi karena secondary high speed sistem direncanakan untuk bekerja bila mesin membutuhkan out put yang besar maka ukuran (diameter) dari pada nosel, venture dan jet dibuat lebih besar daripada yang diberikan pada sistem primary. Mekanisme dari sistem secondary high speed bekerja bila mesin berputar pada kecepatan tinggi dan dibawah beban berat. Mekanisme ini ada dua tipe, yaitu :
1. Tipe Damper Valve (bobot)
Pada tipe ini, bobot dihubungkan dengan poros throttle valve diatas katup seconder (HSV=High speed valve). Tipe ini bekerja berdasarkan kevakuman pada intake manifold.

Cara kerja sistem ini yaitu pada saat primary throttle valve membuka sekitar 550, secondary throttle valve baru membuka. Apabila putaran mesin ditambah, tekanan dibawah high speed valve akan semakin rendah dan perbedaan tekanan di atas dan di bawah high speed valve akan semakin besar pula. Sehingga tekanan udara mampu melawan bobot dan terbukalah high speed valve. Sehingga udara mengalir melalui primary ventury, secondary small ventury dan bahan bakar mengalir ke small ventury melalui secondary main jet, bercampur dengan udara dari main air bleeder dan keluar ke main nosel.

Skema aliran bahan bakar dan udara

2. Tipe vacum diaphragma
Pada tipe ini, untuk membuka secondary throttle valve, maka secondary throttle valve dihubungkan dengan diaphragma dan diaphragma mengambil kevakuman dari venturi.
Cara kerja vakum diaphragma yaitu bilamesin bberputar pada putaran rendah, vakum yang dihasilkan oleh vakum bleeder pada primary masih lemah, sehingga vakum didalam rumah diaphragma juga masih lemah, dan secondary throttle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle valve terbuka, vakum yang timbul pada rumah diaphragma menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal ini menyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan baker keliar dari secondary nozzle.
Kendala yang sering terjadi :
Jika secondary slow port rusak, secondary throttle valve tidak akan terbuka dengan lembut, sehingga mesin akan mati bila diakselerasi

o SISTEM TENAGA (POWER SISTEM)
Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan bakar yang ekonomis,tetapi untuk menghasilkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed sistem. Tambahan bahan bakar disupply oleh power sistem sehingga campuran udara bahan bakar menjadi kaya (12-13 :1).
Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit (pada beban ringan) kevakuman pada intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring (B) menahan power valve, sehingga power valve tertutup.
Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka kevakuman pada intake manifold berkurang dan power piston terdorong ke bawah aleh power valve spring (A) sehingga power valve terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan baker akan disupply dari power jet dan pimary main jet ke sistem kecepatan tinggi sehingga campuran menjadi kaya.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Primary main jet :
Sebagai saluran pengubung dari pelampung menuju nozel utama
2. Power valve
Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran tenaga
3. Power piston
Sebagai pengatur pembukaan piston valve
4. Power valve spring
Menekan power valve keatas saat keadaan normal
5. Power piston spring
Menekan power piston kebawah saat vacuum berkurang

Skema aliran bahan bakar dan udara pada system power

o SISTEM PERCEPATAN
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan membuka secara tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebih berat dai udara maka bahan bakar akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus, padahal pada saat ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.

Cara kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba plunger pump bergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di bawah plunger pump. Akibatnya bahan bakar akan mendorong steel ball out-let dan discharge weight kemudian bahan bakar keluar ke primary ventury melalui pump jet.
Setelah melakukan penekanan tersebut, plunger pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di bawah plunger sehingga bahan bakar
dari ruang pelampung terhisap melalui steel ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai.

o SISTEM CHOOKE
Pada saat mesin dingin bensin tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bensin yang mengalir akan mengembun didinding intake manifold karena dinding intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan menyebabkan campuran udara – bensin menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem choke membuat campuran udara – bensin menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan kedalam silinder bila mesin masih dingin.
Ada dua type system chuk
1. Type manual
Membuka dan menutupnya choke diatur oleh pengemudi
2. Type automatic
Katup membuka secara otomatis tergantung temperatur mesin dan temperatur ruang mesin
Type automatic ada dua macam, yaitu :
Menggunakan sensor panas
coil housing (4) dipasangkan diluar karburator, dimana coil housing ini dihubungkan pada air cleaner oleh pipa pemanas (2 ). Pipa pemanas sebelum masuk kecoil housing, terlebih dahulu dimasukan ke exhouse manifold. Ruang dibawah vacuum piston (5) dihubungkan dengan intake manifold

Pada saat mesin dingin, coil spring mengembang dan menggerakkan vacuum piston (5) keatas sehingga katup choke tertutup, karena ruangan dibawah vacuum piston dihubungkan dengan intake manifold, maka vacuum piston condong ubtuk bergerak kebawah pada saat mesin hidup. Akan tatapi vacum piston belum dapat bergerak karena masih ditahan oleh coil spring yang masih mengembang. Sementara itu coil spring dipanasi dengan udara dan air cleaner yang mengalir ke coil housing (4) melalui pipa pemanas (2) yang terdapat didalam exhaust manifold (3). Setelah panas, coil spring mengkerut dan vacuum piston bergerak kebawah sehingga katup choke pun terbuka , katup choke tertutup pada temperatur 25 º C
Model electric
Pada saat mesin distart:
katup choke akan tertutup rapat pada saat etmperatur mencapai sekitar 25 º celcius oleh pegas termostatik (be-metal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup choke tertutup, maka akan terjadi kevakuman dibawah katup cuk. Hal ini akan menyebabkan bensin akan disalurkan oleh primary low dan high speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya.

Setelah mesin distart :
Bila mesin distart, pada terminal “L”timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi “ON”. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melewati choke relay menuju ke electric heat coil – massa. Bila electric heat coil membara/panas maka be- metal element akan mengembang dan akan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari electric heat coil, bila katup choke telah terbuka (temperatur dalam rumah pegas mencapai100 º celcius)
o FAST IDLE MECHANISM
Sistem ini digunakan untuk menaikkan putaran idle saat temperatur rendah (saat temperatur rendah campuran yang dibutuhkan adalah campuran kaya), system ini bekerja saat katup choke masih tertutup dengan membuka sedikit throttle valve
o UN LOADER MECHANISM
System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke otomatis. System ini berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak terlampau kaya saat mesin dalam kondisi dingin, keadaan katup chuk tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan ( bila katup choke tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan tiba- tiba )
o CHOKE BREAKER
Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan suatu system choke breaker dimana system ini bekerja untuk membuka katup choke secara perlahan setelah mesin distart, dengan menggunakan asas kevacuman pada intake manifold. Karena bila katup choke tertutup terlalu lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan pun akan semakin kaya
o CHOKE OPENER
System ini bias dikatakan sebagai system backup dari system choke otomatis, dimana mungkin karena suatu sebab tertentu system choke otomatis tidak berfungsi, dimana system ini akan membuat katup choke terbuka penuh. Bila mesin telah dipanaskan, TVSV dalam water jacket pada intake manifold membuka, sehingga memungkinkan terjadinya kevacuman dan choke opener membuka ( fast idle mechanism dan choke opener membuka katup choke pada saat yang bersamaan )
o DASH POT
System ini mencegah agar pasokan bensin tidak terlalu kaya saat pedal gas dilepas secara tiba- tiba, karena saat pedal gas dilepas tiba – tiba maka thritle valve akan tertutup dengan penuh ( jika bensin yang terhisap lebih banyak dibandingkan udara maka berpotensi untuk menimbulkan gas CO pada gas buang )
o THERMOSTATIC VALVE
Bila kendaraan berjalan pada jalan yang macet dan cuaca panas, ruang mesin akan menjadi relatif panas. Akibatnya bensin akan mudah sekali menguap dan mungkin meluap ke venturi .
Campuran menjadi terlalu kaya yang menyebabkan mesin mati, idling kasar dan susah untuk distart. Untuk mencegah keadaan diatas, pada karburator dilengkapi dengan thermostatic valve( katup dilengkapi dengan be- metal yang akan mulai membuka bila suhu pada ruang mesin mecapai 60 º C dan membuka penuh pada 75 º C )
o AUXILIARY ACCELERATION PUMP (AAP)
System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh pompa akselerasi utama pada saat mesin dingin.
Bila temperatur masih dingin, TVSV terbuka dan karena ruang A pada AAP dihubungkan dengan kevacuman pada intake manifold maka ruang A akan timbul kevacuman juga. Hal ini akan mengakibatkan diapraghna akan terhisap dan bensin akan masuk ke ruang B pada AAP. Jika pada saat ini pedal gas diinjak, kevacuman pada intake manifold akan menjadi rendah sehingga diapraghma akan didorong keposisi semula oleh tegangan pegas dan bensin akan keluar melalui nosel akselerasi. Bila mesin telah panas maka TVSV akan tertutup dan AAP tidak bekerja
o THROTLE POSITIONER SISTEM
Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan cepat akan berada pada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan campuran udara dan bensin menjadi tidak normal (bila campuran tidak normal pada pembakaran akan banyak terdapat HC (hydrocarbon ) dan CO (carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve setelah pedal gas dilepaskan.

o HEAT CONTROL VALVE ( TOYOTA 2F )
Fungsi dari system ini adalah untuk mempertahankan temperatur pada exhaust manifold, oleh karenanya dibuatlah semacam katup untuk menutup dan membuka aliran gas buang.
Kerja heat control valve :
Pada saat mesin dingin :
Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros heat control valve berputar berlawanan arah jarum jam, sehingga gas buang mengalir diatas heat control valve
Pada saat mesin panas :
Setelah pemanasan poros heat control valve akan mengkerut kearah dalam searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir melalui bawah heat control valve
o POSITIVE CRANKCASE VENTILATION SYSTEM
PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas (campuran udara dan bensin yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut dilakukan dengan jalan mengalirkan kembali blow by gas ke intake manifold yang seterusnya dibakar kembali keruang bakar
Prinsip kerja system yaitu :
Pada saat mesin mati atau terjadi back fir, dengan adanya pegas, v alve tertekan kebawah menutup saluran yang menghubungkan intake manifold dan crankcase
Pada putaran idling atau saat pengurangan kecepatan, kevacuman intake manifold tinggi, sedangkan valve akan tertarik keatas ( kebagian intake manifold ) untuk memperkecil luas saluran gas sehingga aliran gas ke intake manifold berkurang
Pada saat mesin bekerja normal, kevacuman pada intake manifold lebih rendah daripada keadaan (2) diatas, hal ini akan mengakibatkan valve bergerak turun sehingga luas saluran gas menjadi lebih luas
Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat kevacuman pada intake manifold lebih rendah lagisehingga valve akan bergerak lebih turun lagi tetapi belum menutup, jadi luas saluran gas menjadi maksimum, yang mana blow by gas akan mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang besar ( bila gas yang dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas akan dialirkan pada karburator melalui selang ( hose )yang dipasangkan antara kepala silinder dan saringan udara.
System tambahan yang terdapat pada karburator sifatnya fariatif, dan tidak selalu terdapat pada semua karburator, selain system tambahan yang terdapat diatas masih ada system tambahan lain.
Seluruh system tambahan yang terdapat pada karburator relatif tidak begitu penting, dalam arti karburator masih dapat berfungsi sekalipun tidak dilengkapi dedngan system tambahan

BAB II PENUTUP

Seluruh system dan komponen yang terdapat dalam system bahan bakar merupakan komponen yang dibuat secara presisi, dan perhitungan – perhitungan yang diterapkan pada system bahan bakar telah diperhitungkan secara akurat, maka dari itu sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang yang tidak perlu pada system bahan bakar, terutama pada komponen karburator .
Modifikasi pada system bahan bakar diharapkan tidak dilakukan, karena system bahan bakar telah diperhitungkan secara cermat, agar mesin memperoleh tenaga yang maksimal

Cara kerja mesin 4 langkah (4 tak) ada empat macam yaitu : langkah hisap, langkah kompresi, langkah pembakaran dan langkah buang.
Cara kerja mesin 4 langkah (4 tak) ada empat macam yaitu : langkah hisap, langkah kompresi, langkah pembakaran dan langkah buang.
Langkah hisap. Piston bergerak kebawah, katup hisap terbuka dan katup buang menutup. Campuran udara dan bahan bakar dihisap masuk (melalui katup hisap)
Langkah kompresi. Piston bergerak keatas kedua katup menutup. Udara dan bahan bakar dimampatkan
Langkah pembakaran. Sesaat sebelum piston mencapai puncak busi memercikan bunga api dan membaka campuran oksigen dan udara. Tekanan meningkat dan mendorong piston kebawah (kedua katup menutup). Daya mekanik inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakan mesin.
Langkah buang. Setelah piston mencapai akhir dari langkah, katup buang membuka piston bergerak keatas mendorong sisa pembakaran keluar menuju knalpot.
iklus ini terus berulang (piston bergerak keatas dan kebawah). Gerakan piston keatas dan kebawah ini dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi gerakan memutar dan dihubungkan ke gear box.
Komponen-komponen mesin 4 tak adalah: Busi berfungsi untuk memercikaan api, katup berfungsi untuk menutup menutup lubang silinder, piston berfungsi untuk mengatur volume ruang pembakaran, batang penghubung berfungsi untuk menghubungkan piston dengan crankshaft, crankshaft merubah gerakan naik turun piston (vertikal) menjadi gerakan memutar.Langkah hisap. Piston bergerak kebawah, katup hisap terbuka dan katup buang menutup. Campuran udara dan bahan bakar dihisap masuk (melalui katup hisap)
Langkah kompresi. Piston bergerak keatas kedua katup menutup. Udara dan bahan bakar dimampatkan
Langkah pembakaran. Sesaat sebelum piston mencapai puncak busi memercikan bunga api dan membaka campuran oksigen dan udara. Tekanan meningkat dan mendorong piston kebawah (kedua katup menutup). Daya mekanik inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakan mesin.
Langkah buang. Setelah piston mencapai akhir dari langkah, katup buang membuka piston bergerak keatas mendorong sisa pembakaran keluar menuju knalpot.
iklus ini terus berulang (piston bergerak keatas dan kebawah). Gerakan piston keatas dan kebawah ini dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi gerakan memutar dan dihubungkan ke gear box.
Komponen-komponen mesin 4 tak adalah: Busi berfungsi untuk memercikaan api, katup berfungsi untuk menutup menutup lubang silinder, piston berfungsi untuk mengatur volume ruang pembakaran, batang penghubung berfungsi untuk menghubungkan piston dengan crankshaft, crankshaft merubah gerakan naik turun piston (vertikal) menjadi gerakan memutar.